13 Permintaan Anak yang Mungkin Tidak Pernah Mereka Ucapkan

7:14 PM

13 Permintaan Anak
Si kecil mungkin tak bisa mengungkapkan isi hati mereka dengan terus terang, tentang keluh kesah yang selama ini mereka rasakan.

Mereka seperti malaikat kecil yang dirindukan, namun sekaligus menjadi malaikat kecil tak berdaya di tengah-tengah ego yang terkadang muncul dari peran orang di sekitarnya terutama bagi kita sebagai orang tua.

Mungkin mereka lelah dengan semua ini hingga terkadang menampakkan sisi negatif mereka seperti egois, nakal, rasa tidak suka, ketakutan, hingga kekurang ajaran dalam bersikap.

Meskipun begitu lucunya mereka, namun bagi Anda yang tak mampu memahaminya, mereka akan menampakkan sisi permusuhan pada diri Anda. 

Oleh sebab itu sangat penting untuk memahami apa yang menjadi harapan dan permintaan mereka.

Tidak ada maksud untuk memanjakan mereka, tapi kenyataan berbicara lain, Anda tidak akan mendapatkan kasih sayang dan pengharapan mereka, jika Anda sendiri egois untuk tak mau mendengar keluh kesah mereka.

Berikut ini adalah 13 Permintaan Anak yang Mungkin Tidak Pernah Terucap yang perlu Anda ketahui

Jangan Marahi Aku di Depan Orang Banyak

Permintaan anak yang tak pernah terucap yang pertama yaitu adalah jangan memarahinya di depan orang banyak. 

Tak ada satu orang pun bahkan kita sendiri sebagai orang dewasa yang telah memiliki pandangan dan pengalaman luas dalam kehidupan, yang menginginkan dipermalukan di depan orang banyak. 

Perlu diketahui bahwa seorang anak membutuhkan sebuah bimbingan yang baik, bukan aksi marah anda yang anda ungkapkan saat ia di depan umum. 

Terlebih lagi pada saat mereka sedang asik bermain bersama teman-temannya.

Memarahi di depan teman-temannya hanya akan membuat mereka merasa malu, dan berpotensi di "bully" teman-temannya di kemudian hari. 

Tentunya Anda telah mengetahui dampak "bullying" terhadap pertumbuhan mental seorang anak bukan?

Biarlah mereka mencoba hal baru, beritahu mereka dengan lembut dan kasih sayang apabila mereka melakukan kesalahan

Memang mereka belum mampu melakukan segalanya, namun tak sepatutnya dengan ketidakmampuan yang mereka miliki, menjadikan anda berhak untuk mengekang segala bentuk aktifitas dan kreatifitas mereka dengan alasan bahwa Anda orang tua mereka.

Ketahuilah bahwa sebagai orang tua sebaiknya Anda melakukan pengarahan, pendidikan, dan fungsi nasehat yang baik dan lembut, bukan dengan pengekangan, pelarangan, dan menghardik jika mereka melakukan kesalahan akibat tidak mendengarkan Anda.

Aku Ingin Jadi Diri Sendiri, Maka Hargailah Aku


Penghargaan yang baik pada anak, akan membuat anak tumbuh kembang menjadi pribadi yang percaya diri. 

Hinaan dan membandingkan ketidakberdayaan anak dengan kemampuan dari orang lain, hanya akan menjadikan anak menjadi pribadi yang cenderung minder dan pemalu, ataupun jika ia menjadi lebih baik, bisa jadi hal itu bukan dikarenakan tulus dari dalam hati mereka, namun hal tersebut tak sedikit karena adanya faktor perlawanan pada diri Anda sebagai orang tuanya.

Jika telah muncul bibit-bibit perlawanan dalam diri Anda, yakinkah anda bila mereka akan merasa di harg? 

Cobalah Mengerti Aku dan Cara Belajarku


Setiap anak di lahirkan untuk menjadi spesial dan berkemampuan. 

Tak cukup hanya dengan standar kepintaran yang sudah ada, dimana anak harus mengikuti alur pembelajaran yang monoton agar berhasil mencapai standar nilai idaman di atas secarik kertas.

Tak sedikit juga gaya pendidikan yang di lakukan oleh orang tua di rumah, dan guru di sekolah, membuat anak terkekang, ketidaknyamanan pada sebuah tuntutan untuk menjadi mampu dan pintar dengan gaya pembelajaran klasik.

Padahal menurut hukum kecerdasan, seorang manusia seperti yang telah di paparkan oleh tokoh psikologi bernama Gardner, manusia memiliki 8 tipe kecerdasan yaitu musical, visual-spasial, verbal-lingustic, Logical mathematical, kinesthetic, Interpersonal, Intrapersonal, dan naturalistic. 

Oleh sebab itu ada baiknya bagi para orang tua ataupun guru memahami bagaimana cara belajar dari anak.

Jangan Bandingkan Aku dengan Kakak, Adik atau Orang Lain


Membandingkan hanya akan menimbulkan permasalahan dikemudian hari, bukan menjadikan anak menjadi penurut mengikuti harapan anda. 

Dengan membandingkan dengan orang lain, justru membuat anak semakin menjauh dari harapan yang Anda inginkan.

Ayah Ibu, Jangan Lupa Aku adalah Representasi Dirimu


Memperlakukan anak membutuhkan kesabaran, dan waktu yang lebih agar ia dapat menyelaraskan dengan keinginan dan harapan anda. 

Terkadang mungkin anak akan membuat anda marah dan emosi karena perilakunya yang membentak saat bereaksi atas ketidaknyamanannya.

Sayangnya terkadang tak sedikit orang tua yang menyikapi bentakan dari anak, dengan cara membentak balik, bahkan diikuti dengan kekerasan. 

Mari kita kembali merenungi penyebab anak melakukan hal yang demikian, bukan berfokus pada apa yang terjadi dan dilakukan sang anak. 

Ingat bahwa anak adalah representasi dari apa yang telah Anda lakukan dan ajarkan pada mereka.

Kian Hari Umurku Kian Bertambah Jangan Anggap Aku Anak Kecil


Selalu saja dari hari ke hari, mereka dianggap anak kecil. 

Hardikan dan bentakan saat mereka mencoba untuk melakukan sesuatu yang menurut Anda belum mampu mereka lakukan, selalu di terimanya. 

Sesekali waktu saat mereka mencoba untuk menjelaskan apa yang dirasakannya pun, tak jarang Anda bentak dengan “jangan banyak bicara, kamu ini masih kecil...!!”

Betapa hatinya tersentak langsung membatu, terluka, dan bahkan berpotensi menyimpan dendam.

Well, dendam yang justru dialamatkan pada diri Anda yang membentak, orang tua kandung yang seharusnya memberikan curahan kasih sayang.

Jangan Membuatku Bingung, Maka Tegaslah Padaku

“Dahulu boleh, sekarang ngga boleh". 

Sepatah ucapan tersebut terkadang hadir di benak sang anak. 

Untuk itu penting sebagai orang tua untuk mengubah gaya yang abu-abu menjadi gaya mendidik yang hitam putih. 

karena hanya dengan ketegasan mereka dapat mengerti antara benar dan salah. 

Namun terapkanlah ketegasan yang tidak melukai hati mereka, kalaupun harus melukai hati, goreslah hatinya dengan seminimal mungkin sakit yang akan dirasakannya.

Jangan Ungkit-Ungkit Kesalahanku

Tidak ada seorang pun yang ingin di ungkit kesalahannya.

Mengungkit kesalahannya, hanya akan menimbulkan kembali luka lama, yang sebenarnya sudah mereda. 

Dengan mengungkit kesalahan, menjadikan contoh bagi mereka dalam melakukan hal yang serupa pada orang lain kelak.

Jangan Memarahiku dengan Hal-Hal Buruk

Ucapan sama dengan harapan dan doa. 

Ketika ucapan itu terus menerus diucapkan dan didengar, maka ucapan tersebut menjadi sebuah informasi yang bersifat menetap dalam pikiran. 

Jika di dalam pikiran telah terbentuk, maka perkataan tadi menjadi sebuah semangat untuk mewujudkannya ke dalam kehidupan.

Oleh sebab itu segala bentuk perkataan dan ucapan baik ataupun buruk, jika di ucapkan berulangkali akan memiliki dampak dalam diri seseorang apalagi terhadap anak kecil.

Aku adalah Lapangan Pahala Bagimu

Tahukah bahwa saat Anda sabar dalam menghadapi anak-anak, maka saat itu jugalah pahala akan hadir dihadapan Anda. 

Oleh sebab itu, maka perlakukanlah anak Anda dengan rasa kasih sayang, bukan dengan hardikan kasar juga mencela, terlebih di hadapan orang-orang yang justru akan menambah dosa Anda.

Jangan Melarangku Hanya dengan Kata "Jangan"

Setiap orangtua melarang anak untuk bermain, beraktivitas, maupun berkreativitas sesuai kehendaknya, maka cobalah untuk memberi anak rasionalisasi mengapa anak Anda tidak boleh melakukannya. 


Karena jika larangan tak disertai dengan rasionalisasi, hanya akan memperlihatkan sisi penghukuman atas kreatifitas yang telah di lakukan oleh anak. 

Akibatnya anak akan menjadi tidak kreatif karena dalam bayangannya ia merupakan anak yang salah jika berkreatifitas.

Cintailah Aku Sepenuh Hatimu


Mungkin tak banyak anak yang dengan leluasa dan gampangnya mengungkapkan rasa cinta pada diri Anda.


Namun tahukah anda, bahwa anak ingin sekali mendapatkan cinta dan kasih sayang yang tulus dari anda.

Banyak dari anak yang tak mendapatkan kasih sayang secara tulus, yang pada akhirnya membuat anak justru mencari perhatian dengan cara yang salah. 


Atau..... 

bisa jadi sang anak mencari kasih sayang lain di luar orang tuanya, yang mana jika lingkungan yang menerima kasih sayangnya salah, justru akan membuat anak mendapatkan permasalahan baru. 

Yuk ungkapkan pendapat Anda mengenai isi artikel di kolom komentar...


  • Share:

You Might Also Like

0 comments